Cerita Anies Saat Dicalonkan Prabowo Padahal Dukung Jokowi
Lensa Indo. Inidia Cerita Anies Saat Dicalonkan Prabowo Padahal Dukung Jokowi.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal sosok pemimpin di Indonesia. Dia lalu menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.
“Doakan agar para pemimpin-pemimpin mau memikirkan bangsanya melebihi memikirkan dirinya dan partainya dan kepentingan-kepentingan lainnya. Kita doakan. Saya ini contoh, saya ini merasakan jadi contoh. Bagaimana orang seperti Pak Prabowo, Pak Salim Segaf itu memikirkan Jakarta, melampaui kepentingan partainya,” ujar Anies.
Anies mengatakan kedua petinggi partai itu merupakan pemimpin yang tak memikirkan kepentingan diri dan partainya. Hal itu terbukti dari Pilgub DKI Jakarta 2017.
“Contohnya
di Jakarta. Bagaimana yang dicalonkan itu bukan anggota partai itu.
Bahkan saya itu berada sebagai pendukungnya Jokowi,” paparnya.
Bahkan Prabowo dan Salim mencalonkan Anies, yang notabene juru bicara pemenangan Jokowi-JK saat Pilpres 2014. Anies menyebut keduanya sebagai negarawan.
“Coba kalau mereka berdua hanya memikirkan kepentingan kelompoknya, partainya tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin. Dan semua orang kaget. Kok bisa saya. Ini membuktikan kenegarawanan masih ada di republik ini. Jangan pesimis. Mudah-mudahan selalu ada contoh sebagai negarawan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga berterima kasih kepada sejumlah warga yang telah datang jauh-jauh untuk menyampaikan keluhan mengenai persoalan bangsa kepadanya. Anies lantas bercerita soal lukisan yang ada di rumahnya untuk menggambarkan perjuangan setiap anak bangsa.
“Lukisan Pangeran Diponegoro yang memimpin perang, yang membuat Belanda hampir dan ini perjuangan rakyat. Di sebelah sana ada Soekarno dan Hatta. Saya sengaja pasang dua ini. Dua ini adalah dua-duanya, yang satu yang memulai, tanpa ini Belanda tidak akan mundur. Ini yang memulai,” ucapnya.
Lebih jauh, Anies juga menanggapi permintaan warga agar dirinya turun tangan menyelesaikan persoalan bangsa. Anies menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.
“Biarkan Allah yang mengatur jalannnya. Bagaimanapun, Allah menentukan takdir kita di situ kita jalanin ikhtiar,” paparnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bicara soal sosok pemimpin di Indonesia. Dia lalu menyebut nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri.
“Doakan agar para pemimpin-pemimpin mau memikirkan bangsanya melebihi memikirkan dirinya dan partainya dan kepentingan-kepentingan lainnya. Kita doakan. Saya ini contoh, saya ini merasakan jadi contoh. Bagaimana orang seperti Pak Prabowo, Pak Salim Segaf itu memikirkan Jakarta, melampaui kepentingan partainya,” ujar Anies.
Anies mengatakan kedua petinggi partai itu merupakan pemimpin yang tak memikirkan kepentingan diri dan partainya. Hal itu terbukti dari Pilgub DKI Jakarta 2017.
Bahkan Prabowo dan Salim mencalonkan Anies, yang notabene juru bicara pemenangan Jokowi-JK saat Pilpres 2014. Anies menyebut keduanya sebagai negarawan.
“Coba kalau mereka berdua hanya memikirkan kepentingan kelompoknya, partainya tidak mungkin terjadi. Tidak mungkin. Dan semua orang kaget. Kok bisa saya. Ini membuktikan kenegarawanan masih ada di republik ini. Jangan pesimis. Mudah-mudahan selalu ada contoh sebagai negarawan,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Anies juga berterima kasih kepada sejumlah warga yang telah datang jauh-jauh untuk menyampaikan keluhan mengenai persoalan bangsa kepadanya. Anies lantas bercerita soal lukisan yang ada di rumahnya untuk menggambarkan perjuangan setiap anak bangsa.
“Lukisan Pangeran Diponegoro yang memimpin perang, yang membuat Belanda hampir dan ini perjuangan rakyat. Di sebelah sana ada Soekarno dan Hatta. Saya sengaja pasang dua ini. Dua ini adalah dua-duanya, yang satu yang memulai, tanpa ini Belanda tidak akan mundur. Ini yang memulai,” ucapnya.
Lebih jauh, Anies juga menanggapi permintaan warga agar dirinya turun tangan menyelesaikan persoalan bangsa. Anies menyerahkan segala sesuatunya kepada Allah SWT.
“Biarkan Allah yang mengatur jalannnya. Bagaimanapun, Allah menentukan takdir kita di situ kita jalanin ikhtiar,” paparnya.
Comments
Post a Comment